Dari ke-2 kata judul di atas, kita umpamakan ke-2 adalah ion, maka ke-2nya akan saling tarik menarik. Namun jika ion positif bertemu dengan ion positif, maka ke-2nya akan saling bertolak. Tapi jika masing kata-kata tersebut diberi tambahan kata motivasi atau komentar, maka artinya berbeda.
Motivasi adalah dorongan, semangat dan dasar kekuatan. Jika motivasi positif atau motivasi negatif kita berikan kepada anak, pastilah akan berbeda hasilnya. Bagaimana itu bisa terjadi ?
Motivasi positif adalah dorongan dengan kalimat-kalimat membangun dan tidak ada unsur melemahkan orang/anak yang menjadi sasaran motivasi. Sedangkan motivasi negatif adalah dorongan dengan kalimat-kalimat menjatuhkan dan melemahkan posisi orang/anak yang menjadi sasaran.
Komentar adalah pendapat tentang sesuatu atau ulasan/uraian tentang suatu masalah. Komentar positif adalah pendapat orang/anak terhadap orang/anak yang lain dengan kalimat-kalimat yang menghargai keberadaan/hasil usahanya. Sedangkan komentar negatif adalah pendapat dengan kalimat-kalimat yang tidak menghargai keberadaan/hasil usahanya.
Contoh kalimat motivasi & komentar negatif :
Nak, masak pertanyaan semudah itu tidak bisa ?!
Nak, kamu di kelas sukanya ngobrol dengan teman ya ? Nilaimu pasti kosong !
Kalau kamu, pasti gambarnya acak-acakan.
Kenapa menangis ? Hanya karena diganggu aja, nangis !
Contoh kalimat motivasi & komentar positif :
Ayo nak, kamu bisa !
Dicoba lagi, nak !
Mengapa Antok menangis ? Boleh menangis, tetapi sebentar.
Nak, tadi bu guru cerita ke ibu. Kalau kamu lagi senang ngobrol saat bu guru menjelaskan . Kalau mau ngobrol kan bisa saatermain bebas. Lagipula, jika mendengarkan bu guru, ilmu akan bertambah. (panjang ya…tapi dengarkan juga, pendapatk ananda).
Mewarnainya sudah cukup baik. Besok kerapiannya
ditambah ya ……
Tapi apa yang salah dengan ke-2 jenis motivasi & komentar tersebut ?
Mari ayah bunda, kita coba kuis di bawah ini.
Motivasi & komentar A atau B yang lebih menyenangkan di hati kita, terlebih di hati anak kita ?
1. Andi sedang sarapan dan cukup lama mengunyahnya.
A. Andi, cepetan nguyahnya. Lama banget sih !
B. Andi, kunyah baik-baik makanannya. Andi sudah 20 menit lho, makannya.
2. Hari ini, Deta kurang semangat saat aktivitas pagi. Ia cenderung pasif.
A. Deta, ayo cepetan amandi. Tadi malam disuruh tidur cepat, susah !
B. Deta……hari ini tampak kurang semangat. ada apa sayang ? Boleh ibu tahu ?
3. Wulan belum mau tidur malam dan inginnya bermain saja.
A. Dik, segera tidur. Kalau tidak mainnya ibu ambil semua.
B. Dik, segera tidur agar besok bisa bangun pagi.
4. Antok mulai putus asa saat mengerjakan tugas kolasenya, sehingga ia mulai nampak malas.
A. Antok, ayo jangan malas. Ini kolasenya ukurannya kecil.
B. Antok sudah capek ? Ya…istirahat sebentar, tangannya dipijit-pijit.
Nah, sekarang semangat lagi. Antok bisa menyelesaikan dengan baik.
5. Anak-anak bicara sendiri, saat salah satu temannya bercerita di depan mereka.
A. He……he……diam-diam. Kalau ada yang bicara, jangan ngomong sendiri.
B. Anak-anak, jika ada yang sedang berbicara,
kita……mendengarkan ! (anak-anak yang menjawab)
6. Ayah dan bunda sedang berbincang tentang hal-hal yang penting,
kemudian ananda Tino menyela pembicaraan ke-2nya.
A. Tino, tahu tidak, ayah sedang berbicara dengan ibu. Pakai permisi dong !
B. Ya….ada apa nak ? Sebentar ya……ibu sedang mengajak bicara ayah.
Bisa menunggu ?
Mungkin hasil pilihan kita berbeda-beda. Ada diantara kita lebih menyukai cara A, adapula yang lebih menyukai cara B.
Ayah bunda……
Motivasi adalah sebuah hal yang dibutuhkan oleh setiap individu, baik orang dewasa, remaja, anak-anak dan manula, agar lebih tegar dalam menjalani kehdupannya masing-masing. Komentar adalah salah satu penilaian terhadap setiap hasil usaha kita dan bisa menjadi sarana evaluasi diri, “Apakah sudah berhasil atau belum berhasil ?”
Allah SWT menciptakan diri kita, terdiri dari jasmani dan rohani. Di mana didalamnya juga dilengkapi hati dan akal, yang tidak diberikan kepada semua makhluk NYA. Hati merupakan muara dari perilaku manusia. Ketika hati mendapatkan motivasi & komentar positif, maka perilaku yang ditimbulkan akan menjadi dan atau lebih positif. Ketika hati mendapatkan motivasi & komentar negatif, maka perilaku yang ditimbulkan bisa menjadi positif atau lebih menjadi negatif. Bagaimana hal itu bisa terjadi ?
Motivasi & komentar negatif lebih memberikan kesan buruk pada diri anak. Anak tidak diberikan ruang untuk mengungkapkan perasaan/keinginannya, saat ia ternyata membuat “kesalahan”. Ketika anak mendapatkan kesulitan, bukan solusi/jalan keluar yang ia dapatkan, tetapi sebuah ejekan atau penyudutan dari orang dewasa yang seharusnya bisa membantunya. Tentu saja anak akan mengalami penurunan semangat belajar berani mencoba. Memang ada beberapa kasus, anak menjadi lebih semangat saat dimotivasi negatif, tetapi jumlahnya itu lebih sedikit dibandingkan anak yang menjadi lebih lunglai saat dimotivasi negatif.
Kita sebagai orang dewasa saat kena marah dihadapan beberapa orang saja, perasaan kita marah, malu dan kecewa. Bagaimana dengan anak-anak ? Tidak jauh berbeda, mereka akan mengalami hal yang sama. Pengalaman yang buruk saat mereka mencoba mengambil keputusan/melakukan sesuatu, akan membuat mereka tidak percaya diri untuk mencoba kembali mengambil keputusan/melakukan sesuatu.
Percaya diri tidak muncul ???? Wow……pengaruhnya dahsyat ! Bisa-bisa, anak-anak akan menjadi robot, selalu bertanya dan menunggu perintah dari orang tuanya. Adakah robot yang lebih pandai dari pembuatnya ???
Sedangkan motivasi & komentar positif, pastilah pengaruhnya berbeda. Motivasi & komentar positif akan mampu memberikan ruang, kesempatan bagi anak untuk belajar berani mencoba atau mengambil “keputusan-keputusan”. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Kepercayaan diri yang melekat pada anak menjadi modalnya dalam mengembangkan berbagai kecerdasan karunia Ilahi. Ia akan mampu memilah dan memilih yang benar, terlebih saat ia mulai beranjak besar.
Sebagai orang tua, kita bisa jadi khawatir, bagaimana jika keputusannya tidak tepat, ia mendapatkan prestasi buruk atau menjadi anak nakal dan tidak patuh ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut pastilah muncul. Kita saja pernah berbuat kesalahan, masak anak harus berbuat selalu betul. Tapi yakinlah ayah bunda, ketika kita memberikan motivasi & komentar positif kepada anak-anak, artinya kita memberikan bekal, harapan dan doa terbaik kita untuk mereka.
Seorang peneliti Jack Canfiled, pakar masalah kepercayaan diri melaporkan hasil penelitiaan, di mana 100 anak ditunjuk dan diamati oleh seorang periset selama 1 hari. Tugas periset adalah mencatat berapa banyak komentar positif dan negatif yang diterima oleh seorang anak dalam sehari. Penemuan Canfield adalah bahwa setiap anak rata-rata menerima 460 komentar negatif/kritik dan 75 komentar positif/mendukung. Umpan balik negatif yang terus-menerus sangat berbahaya bagi semangat belajar, bahkan hidupnya. Keraguan yang timbul akan membuatnya menjadi tidak percaya diri (“Quantum Learning”, DePorter & Hernacki, 1992). Bagaimana jika lebih banyak motivasi & komentar positif yang diterima oleh seorang anak ????
Allah SWT melarang kita untuk mengolok-olok orang lain, bisa jadi orang tersebut lebih baik daripada kita. Berburuk sangka kepada orang lain pun tidak disukai NYA (QS : Al Hujurat (49) Ayat 11-12). Mengolok-olok dan berburuk sangka adalah bagian dari motivasi & komentar negatif.
Itu artinya Allah SWT lebih menyukai makhluk NYA yang berbuat baik dan berprasangka baik kepada orang lain. Berbuat baik dan berprasangka baik adalah bagian dari motivasi & komentar positif.
Allah SWT sangat menyayangi anak-anak. Allah SWT akan mengabulkan pemohonan mereka, jika mereka menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNYA. Siapa yang menginginkan Anak yang sholeh/ah dan menjadi amal jariyah bagi orang tuanya ? Tentulah kita semua !!!
Marilah kita berikan yang terbaik bagi anak-anak kita, dengan memberikan mereka kepercayaan untuk mencoba “menjadi pengambil keputusan” bagi diri mereka sendiri.
So………give the best for the children
Segala kebaikan yang tersampaikan hanya bersumber dari ALLAH SWT. dan segala kesalahan bersumber pada diri penulis, mohon dimaafkan.
Yogyakarta, 28 Agustus 2007
23:21 wib
* ummi dari ananda Azizah &
guru TK Masjid Syuhada
www.tkmasjidsyuhada.com
www.friendster.com/ridhafarida